Sabtu, 30 April 2016

MAKALAH "Lesson Plan".


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan kenikmatan kepada kita semua, sehingga peyusun dapat menyelesaikan Makalah, pada mata kuliah Metodologi Pendidikan agama islam ini.
Sholawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhamad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman Islamiah.
Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran jiwa, Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan  pihak yang turut membantu terselesainya makalah ini.
Akhirnya kepada aIllah kita berharap dan berdo’a, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin….!

Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................      i
DAFTAR ISI......................................................................................................      ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.      LatarBelakang....................................................................................      1
B.      RumusanMasalah...............................................................................      2
C.      Tujuan.................................................................................................      2
BAB II : PEMBAHASAN
A.      PengertiandanTujuanUtama Lesson Plan..........................................      3
B.      Manfaat Lesson Plan..........................................................................      5
C.      Langkah-langkahPembuatan Lesson Plan..........................................      7
BAB III : PENUTUP
A.      Kesimpulan.........................................................................................      14
B.      Saran..................................................................................................      14
DAFTAR PUSTAKA

 BAB I

PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Sebagai penegasan bahwa seseorang harus memiliki keterampilan dan kepandaian mensiasati suatu tujuan yang ingin dicapainya agar tepat sesuai dengan yang diinginkan. Seorang guru yang merupakan salah satu komponen manusiawi di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, salah satu peran seorang guru adalah menjadi fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar, guru harus menciptakan suasana kegiatan belajar yang sedimikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar-mengajar akan berlangsung secara efektif
Dalam keterampilan membuat lesson plan banyak ditentukan oleh pengalaman dan kecerdasan, namun yang lebih baik bila dilandasi oleh suatu kemampuan teoritis yang berkenaan dengan itu, teori – teori itu antara lain terdapat berbagai model pengajaran.
Di Indonesia sejak tahun 1975, secara umum digunakan lesson plan yang mengambil suatu bentuk pelajaran satpel. Hampir semua sekolah menggunakan model ini, tapi ada juaga lesson plan yang buat dalam bentuk modul, sesungguhnya “modul”  lesson plan itu dapat banyak sekali, oleh karena itu, dirasakan perlu diberikan sobuah modul dasar yang teoritis dengan tentang teori – teori umum ini perlu dimiliki terutama oleh calon guru yang menyandang keahlian sebagai guru. pada makalah ini kami membuat ringkasan yang membicarakan sebuah modul modal dasar pembuatan lesson plan.
B.   Rumusan Masalah
-          Pengertian dan tujuan Lesson Plan
-          Manfaat pembuatan lesson plan
-          Langkah-langkah pembuatan Lesson Plan (metode dasar)
C.   Tujuan
-          Mengetahui Pengertian dan tujuan Lesson Plan
-          Mengetahui manfaat pembuatan lesson plan
-          Mengetahui Langkah-langkah pembuatan Lesson Plan (metode dasar)
BAB II
PEMBAHASAN
A.        Pengertian dan Tujuan Utama Lesson Plan
Dalam kehidupan sehari hari mungkin kita sudah banyak mendengar mengenai Lesson Plan. Lesson Plan itu sendiri adalah perencanaan yang dilakukan sebelum melakukan proses belajar mengajar dalam kelas. LessonPlan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-psrinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.
Lesson Plan atau yang dalam bahasa kita lazim disebut sebagai RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah perencanaan yang dilakukan seorang guru sebelum melakukan proses belajar mengajar dalam kelas. Perencanaan berasal dari kata rencana, yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencnaan harus dimulai dengan penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta pengambilan keputusan yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, maka pola pikir kita diarahkan bagaimana agar tujuan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Sedangkan Pembelajaran bisa diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki termsuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dari kedua makna tentang konsep perencanaan dan konsep pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.
Lesson plan atau RPP dibuat oleh guru sebagai pengembangan dari KI dan KD yang telah tersusun dalam silabus secara rinci sesuai dengan tema pokok yang sudah ditetapkan. Lesson plan yang disusun oleh guru ini berlaku untuk satu atau beberapa kali pertemuan, terganutng pada alokasi waktu yang dibutuhkan untuk satu tema tertentu.
Tujuan utama pembuatan Lesson Plan yaitu :
1.    Memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran.
2.    Meningkatkan pembelajaran secara sistematis.
3.    Membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.
B.        Manfaat Lesson Plan
Kenapa harus menyusun Lesson Plan? Ya, karena sebuah perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan sebelum kita melaksanakan segala sesuatu agar tujuan yang kita harapkan dapat tercapai secara maksimal. Dengan perencanaan yang baik dan tepat, masalah-masalah yang berpotensi muncul dalam proses pelaksan pembelajaran dapat diminimalisir.
Dalam menyusun perencanaan, tentu kita akan mengambil keputusan alternatif yang terbaik agar proses pencapaian tujuan berjalan secara efektif. Dengan demikian, ada beberapa manfaat yang dapat kita petik dari penyusunan proses pembelajaran. 
1.      Melalui proses perencanaan yang matang dan akurat, kita akan mampu memprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dapat dicapai. Sebab perencanaan disusun untuk memperoleh keberhasilan, dengan demikian kemungkinan-kemungkinan kegagalan dapat diantisipasi oleh setiap guru sehingga hasilnya pun akan lebih bagus dan optimal. Dengan perencanaan pebelajaran yang matang, seorang pendidika akan paham tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa, serta strategi apa yang pantas dilakukan sesuai dengan tujuan.
2.      Sebagai alat untuk memecahkan masalah. Seorang perencana yang baik akan dapat memprediksi kesulitan apa yang akan dihadapi oleh siswa dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Dengan perencanaan yang matang, guru akan dengan mudah mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul, mengingat bahwa proses pembelajaran adalah proses yang kompleks dan situasional di mana berbagai kemungkinan bisa terjadi.
3.      Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. Dewasa ini banyak sekali sumber-sumber belajar yang mengandung berbagai informasi. Melalui perencanaan, guru dapat menentukan sumber-sumber mana saja yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pelajaran tertentu. Sehingga siswa tidak akan kesulitan dalam memilih dan menentukan mana sumber belajar yang cocok dengan tujuan pembelajaran.
4.      Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis, terarah, dan terorganisir. Dengan demikian, guru dapat menggunakan waktu seefektif mungkin untuk keberhasilan proses pembelajaran.


C.         Langkah – langkah pembuatan  Lesson plan
Menurut Glaser langkah pertama dan  terpenting dalam  membuat lesson plan ialah merumuskan tujuan ( instructional objective ). Disini instructional berarti pengajaran. Tujuan pengajaran  itu tidak boleh meyimpang dari tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Tujuan pengajaran yang dimaksud dalam model ini ialah suatu pola tingkah laku yang  khusus yang diharapkan dimiliki murid setelah proses  pengajaran selesai . tujuan  inilah yang dimaksud dengan tujuan instructional khusus ( TIK)
Langkah  kedua ialah meneliti keadaan kesiapan murid sebelum proses pengajaran. Kegiatan ini disebut oleh Glaser entering behavior. Disini kegiatan guru bukan saja meneliti kesiapan murid belajar, melainkan juga usaha membangkitkan minat memasuki proses belajar mengajar yang akan dilakukan. Ada beberapa teknik dalam membangkitkan minat.Biasanya yang paling banyak dilakukan pada langkah kedua ini ialah kegiatan pretest. Pretest memang salah satu bentuk kegiatan dalam meneliti kesiapan murid, dan juga kadang – kadang dapat sekaligus membangkitkan minat belajar pada murid.
Langkah ketiga  ialah menentukan langkah-lankah mengajar (instructional procedure). Inilah bagian utama dalam kegiata belajar mengajar  tersebut.
Langkah  terakhir ialah mengadakan evaluasi yang biasanya disebut postest,artinya tes yang dilakukan setelah selesai proses belajar mengajar.kegunaan  Post-test bukan saja untuk mengetahui berapa persen tujuan pengajaran dapat dicapai,melainkan  juga berguna sebagai bahan masukan yang penting untuk menyempurnakan  lesson plen tersebut, dengan perkataan lain post-test berguna sebagai umpan balik (feed back).


Contoh format Lesson Plan atau rencana pelaksanaan pembelajaran bisa dilihat dalam gambar di bawah ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglwqKbGAS13BsBwwauy0yn8TNfdIdqiU0_xc9EnpVogfVyHbn0T1jEi8F1-0EjTKZDRDbr5giuQkrX-TdRnsvotW6W4fUUaRk1PIlS-KGIJKX8XiTjRfpfcWrXW5fJbBrEaATZIur7mTAK/s1600/contoh-format-rpp-lesson-plan.png
 















Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan RPP adalah :
1.      Menuliskan Identitas Mata Pelajaran, yang meliputi:
ü  Satuan Pendidikan
ü  Kelas/Semester
ü  Mata Pelajaran/Tema Pelajaran
ü  Alokasi Waktu
ü  Jumlah Pertemuan.
2.      Menuliskan Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setap kelas dan suatu mata pelajaran. Pada bagian ini dituliskan standar kompetensi mata pelajaran,cukup dengan cara mengutip pada standar isi atau silabus pembelajaran yang telah dibuat guru.
3.      Menuliskan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu mata pelajaran. Pada bagian ini dituliskan kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik setelah proses pembelajaran berakhir, cukup dengancara mengutip pada standar isi atau silabus pembelajaran yangtelah dibuat guru.
4.      Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau di obeservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan di ukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dalam membuat indikator ini, guru juga perlu melihat KD yang sama di kelas sebelum dansesudahnya agar lebih tepat dalam menentukan indikator sesuaidengan kelas di mana KD tersebut diajarkan.
5.      Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.Tujuan pembelajaran dibuat berdasarkan SK, KD, dan Indikator yangtelah ditentukan. Tujuan ini difokuskan tergantung pada indikator yang dirumuskan dari SK dan KD pada Standar Isi mata pelajaranmatematika yang akan dipelajari siswa.
6.      Menuliskan Materi Ajar.
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusanindikator pencapaian kompetensi.
7.      Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pada bagian ini dituliskan semua metode yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.
8.      Merumuskan kegiatan pembelajaran.
Perumusan kegiatan pembelajaran terdiri dari
a.      Kegiatan pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.


b.      Kegiatan inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan inti ini siswa mendapat fasilitas atau bantuan untuk mengembangkan potensinya secara optimal.
c.       Kegiatan akhir
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat di lakukan dalam bentuk  rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
9.      Menentukan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kometensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Pada bagian ini dituliskan semua media/alat/bahan.sumber belajar yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.

10.  Penilaian Hasil Belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar di sesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian



BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dasar-dasar yang dipertimbangkan di dalam metodologi pendidikan agama Islam adalah: Tujuan Pembelajaran, Peserta Didik, Bahan pelajaran, Fasilitas, Situasi, partisipasi, guru, dan Kebaikan dan kelemahan metode.
B.    Saran
Kami selaku penulis makalah ini mengharapkan sekali adanya partisipasi, kereksian dari teman - teman dan dengan telah tersusunnya makalah ini, mungkin kami mohon maaf jika ada kesalahan dari pengetikan ataupun bahasa yang kurang baku, dengan adanya koreksian dari teman – teman maupun dosen pengajar mudah – mudahan makalah ini lebik baik lagi


DAFTAR PUSTAKA
Catherine Lewis. 2004. Does Lesson Study Have a Future in the United States?. Online: http://www.sowi-online.de/journal/2004-1/lesson_lewis.htm
Mulyana, S. 2007. Lesson Study . Bandung: LPMP-Jawa Barat.
Santrock, john W. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Usman, Basyiruddin., 2002, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta : Ciputat Pers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan saran anda merupakan sumbangan moril kepada penulis untuk menjadi lebih baik ke depannya.
Terima kasih...