Rasulullah Saw. bercerita:
Suatu hari, seorang laki-laki bermaksud untuk berderma. Ia pergi mencari orang yang layak menerima sedekahnya.
Begitu melihat orang yang ia pandang layak, ia bersedekah padanya dan ia tidak tahu kalau orang yang disedekahinya itu adalah seorang pencuri.
Orang-orang saat itu langsung mencibirnya. Bagaimana mungkin sedekahnya akan diterima, sementara ia bersedekah pada seorang pencuri yang jelas-jelas pelaku maksiat.
Begitu tahu sedekahnya salah sasaran, ia bermaksud kembali bersedekah.
Kali ini jatuh pada seorang wanita malam. Orang-orang pun mencibirnya kembali.
Setelah tahu sedekahnya salah sasaran lagi, orang ini lalu berniat untuk kembali bersedekah.
Namun, sayang, sedekahnya kembali salah sasaran. Orang yang dipandangnya layak menerima sedekah ternyata orang kaya raya. Orang-orang pun kembali mencibirnya.
Mendengar itu semua, malam harinya ia berdo'a; "Ya Allah segala puji bagi-Mu. Aku bermaksud berbuat baik melalui sedekah, tetapi sedekahku ini selalu salah sasaran; bukan diterima oleh orang yang berhak menerimanya. Ya Allah, mungkinkah Kau terima sedekahku ini?"
Selesai berdoa'a, ia bermimpi. Dalam mimpinya ia mendengar suara: "sedekahmu tetap Kami terima, karena sedekah yang kau berikan kepada pencuri semoga saja membuatnya berhenti dari perbuatan mencuri. Demikian juga dengan sedekah yang kau berikan pada wanita malam, mudah-mudahan membuatnya berhenti dan bertaubat.
Dan, sedekah yang kau berikan pada orang yang kaya semoga saja membuatnya rajin bersedekah-dan menjadi pelajaran atas apa yang telah kau berikan kepadanya. (HR. Bukari dan Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar