KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur
marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan
kenikmatan kepada kita semua, sehingga peyusun dapat menyelesaikan Makalah, pada
mata kuliah Metodologi Pendidikan agama islam ini.
Sholawat serta
Salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhamad SAW. Yang
telah membawa umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman Islamiah.
Bergema seiring
nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran jiwa, Penyusun
dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang
kami miliki. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
dan pihak yang turut membantu terselesainya
makalah ini.
Akhirnya kepada
aIllah kita berharap dan berdo’a, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun
dan umumnya bagi pembaca. Amin….!
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang.................................................................................... 1
B.
RumusanMasalah............................................................................... 2
C.
Tujuan................................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN
A.
PengertiandanTujuanUtama Lesson Plan.......................................... 3
B.
Manfaat Lesson Plan.......................................................................... 5
C.
Langkah-langkahPembuatan Lesson Plan.......................................... 7
BAB III : PENUTUP
A.
Kesimpulan......................................................................................... 14
B.
Saran.................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Sebagai
penegasan bahwa seseorang harus memiliki keterampilan dan kepandaian mensiasati
suatu tujuan yang ingin dicapainya agar tepat sesuai dengan yang diinginkan.
Seorang guru yang merupakan salah satu komponen manusiawi di bidang
kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya
sebagai tenaga profesional, salah satu peran seorang guru adalah menjadi
fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam
proses belajar-mengajar, guru harus menciptakan suasana kegiatan belajar yang
sedimikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi
belajar-mengajar akan berlangsung secara efektif
Dalam keterampilan
membuat lesson plan banyak ditentukan oleh pengalaman dan kecerdasan, namun
yang lebih baik bila dilandasi oleh suatu kemampuan teoritis yang berkenaan
dengan itu, teori – teori itu antara lain terdapat
berbagai model pengajaran.
Di Indonesia
sejak tahun 1975, secara umum digunakan lesson plan yang mengambil suatu bentuk
pelajaran satpel. Hampir semua sekolah menggunakan model ini, tapi ada juaga
lesson plan yang buat dalam bentuk modul, sesungguhnya
“modul” lesson plan itu dapat banyak sekali, oleh karena itu,
dirasakan perlu diberikan sobuah modul dasar yang teoritis dengan tentang teori
– teori umum ini perlu dimiliki terutama oleh calon guru yang menyandang
keahlian sebagai guru. pada makalah ini kami membuat ringkasan yang
membicarakan sebuah modul modal dasar pembuatan lesson plan.
B. Rumusan
Masalah
-
Pengertian dan tujuan
Lesson Plan
-
Manfaat pembuatan lesson
plan
-
Langkah-langkah pembuatan
Lesson Plan (metode dasar)
C. Tujuan
-
Mengetahui Pengertian dan
tujuan Lesson Plan
-
Mengetahui manfaat
pembuatan lesson plan
-
Mengetahui Langkah-langkah
pembuatan Lesson Plan (metode dasar)
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Tujuan
Utama Lesson Plan
Dalam
kehidupan sehari hari mungkin kita sudah banyak mendengar mengenai Lesson Plan. Lesson Plan itu
sendiri adalah perencanaan yang dilakukan sebelum melakukan proses belajar
mengajar dalam kelas. LessonPlan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif
dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-psrinsip kolegalitas dan mutual
learning untuk membangun komunitas belajar.
Lesson Plan atau yang dalam bahasa kita lazim disebut
sebagai RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah perencanaan yang dilakukan
seorang guru sebelum melakukan proses belajar mengajar dalam kelas. Perencanaan
berasal dari kata rencana, yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencnaan harus
dimulai dengan penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan
serta pengambilan keputusan yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, maka pola pikir kita
diarahkan bagaimana agar tujuan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Sedangkan
Pembelajaran bisa diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa
dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik yang berasal dari
dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang
dimiliki termsuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa
seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Dari
kedua makna tentang konsep perencanaan dan konsep pembelajaran di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan
keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan
pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang
harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan
segala potensi dan sumber belajar yang ada.
Lesson
plan atau RPP dibuat oleh guru sebagai pengembangan dari KI dan KD yang
telah tersusun dalam silabus secara rinci sesuai dengan tema pokok yang sudah
ditetapkan. Lesson plan yang disusun oleh guru ini berlaku untuk satu atau
beberapa kali pertemuan, terganutng pada alokasi waktu yang dibutuhkan untuk
satu tema tertentu.
Tujuan
utama pembuatan Lesson Plan yaitu :
1. Memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat
bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran.
2. Meningkatkan pembelajaran secara sistematis.
3. Membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana
seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.
B.
Manfaat Lesson Plan
Kenapa harus
menyusun Lesson Plan? Ya, karena sebuah perencanaan merupakan langkah awal yang
harus dilakukan sebelum kita melaksanakan segala sesuatu agar tujuan yang kita
harapkan dapat tercapai secara maksimal. Dengan perencanaan yang baik dan
tepat, masalah-masalah yang berpotensi muncul dalam proses pelaksan
pembelajaran dapat diminimalisir.
Dalam
menyusun perencanaan, tentu kita akan mengambil keputusan alternatif yang
terbaik agar proses pencapaian tujuan berjalan secara efektif. Dengan demikian,
ada beberapa manfaat yang dapat kita petik dari penyusunan proses
pembelajaran.
1. Melalui proses perencanaan yang matang dan
akurat, kita akan mampu memprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dapat
dicapai. Sebab perencanaan disusun untuk memperoleh keberhasilan, dengan
demikian kemungkinan-kemungkinan kegagalan dapat diantisipasi oleh setiap guru
sehingga hasilnya pun akan lebih bagus dan optimal. Dengan perencanaan
pebelajaran yang matang, seorang pendidika akan paham tujuan apa yang harus
dicapai oleh siswa, serta strategi apa yang pantas dilakukan sesuai dengan
tujuan.
2. Sebagai alat untuk memecahkan masalah. Seorang
perencana yang baik akan dapat memprediksi kesulitan apa yang akan dihadapi
oleh siswa dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Dengan perencanaan yang
matang, guru akan dengan mudah mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin
timbul, mengingat bahwa proses pembelajaran adalah proses yang kompleks dan
situasional di mana berbagai kemungkinan bisa terjadi.
3. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar
secara tepat. Dewasa ini banyak sekali sumber-sumber belajar yang mengandung
berbagai informasi. Melalui perencanaan, guru dapat menentukan sumber-sumber
mana saja yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pelajaran tertentu.
Sehingga siswa tidak akan kesulitan dalam memilih dan menentukan mana sumber
belajar yang cocok dengan tujuan pembelajaran.
4. Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran
berlangsung secara sistematis, terarah, dan terorganisir. Dengan demikian, guru
dapat menggunakan waktu seefektif mungkin untuk keberhasilan proses
pembelajaran.
C.
Langkah – langkah
pembuatan Lesson plan
Menurut Glaser langkah pertama dan terpenting
dalam membuat lesson plan ialah merumuskan tujuan (
instructional objective ). Disini instructional berarti pengajaran. Tujuan
pengajaran itu tidak boleh meyimpang dari tujuan pendidikan yang
hendak dicapai. Tujuan pengajaran yang dimaksud dalam model ini ialah
suatu pola tingkah laku yang khusus yang diharapkan dimiliki murid
setelah proses pengajaran selesai . tujuan inilah
yang dimaksud dengan tujuan instructional khusus ( TIK)
Langkah kedua ialah
meneliti keadaan kesiapan murid sebelum proses pengajaran. Kegiatan ini disebut
oleh Glaser entering behavior. Disini kegiatan guru bukan saja meneliti
kesiapan murid belajar, melainkan juga usaha membangkitkan minat memasuki
proses belajar mengajar yang akan dilakukan. Ada beberapa teknik dalam
membangkitkan minat.Biasanya yang paling banyak dilakukan pada langkah kedua
ini ialah kegiatan pretest. Pretest memang salah satu bentuk kegiatan dalam meneliti
kesiapan murid, dan juga kadang – kadang dapat sekaligus membangkitkan minat
belajar pada murid.
Langkah ketiga ialah
menentukan langkah-lankah mengajar (instructional procedure). Inilah bagian
utama dalam kegiata belajar mengajar tersebut.
Langkah terakhir ialah
mengadakan evaluasi yang biasanya disebut postest,artinya tes yang dilakukan
setelah selesai proses belajar mengajar.kegunaan Post-test bukan
saja untuk mengetahui berapa persen tujuan pengajaran dapat
dicapai,melainkan juga berguna sebagai bahan masukan yang penting
untuk menyempurnakan lesson plen tersebut, dengan perkataan lain
post-test berguna sebagai umpan balik (feed back).
Contoh format Lesson Plan atau rencana pelaksanaan pembelajaran
bisa dilihat dalam gambar di bawah ini:
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
Adapun
langkah-langkah dalam pembuatan RPP adalah :
ü Satuan Pendidikan
ü Kelas/Semester
ü Mata Pelajaran/Tema Pelajaran
ü Alokasi Waktu
ü Jumlah Pertemuan.
2. Menuliskan Standar Kompetensi
Standar
kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setap kelas dan suatu mata pelajaran. Pada bagian ini dituliskan
standar kompetensi mata pelajaran,cukup dengan cara mengutip pada standar isi
atau silabus pembelajaran yang telah dibuat guru.
3. Menuliskan Kompetensi Dasar
Kompetensi
dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu mata pelajaran. Pada bagian ini dituliskan kompetensi
dasar yang harus dimiliki peserta didik setelah proses pembelajaran berakhir,
cukup dengancara mengutip pada standar isi atau silabus pembelajaran yangtelah
dibuat guru.
4. Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator
kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau di obeservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan di ukur, yang mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dalam membuat indikator ini, guru juga
perlu melihat KD yang sama di kelas sebelum dansesudahnya agar lebih tepat
dalam menentukan indikator sesuaidengan kelas di mana KD tersebut diajarkan.
5. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan
pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.Tujuan pembelajaran dibuat
berdasarkan SK, KD, dan Indikator yangtelah ditentukan. Tujuan ini difokuskan
tergantung pada indikator yang dirumuskan dari SK dan KD pada Standar Isi mata
pelajaranmatematika yang akan dipelajari siswa.
6. Menuliskan Materi Ajar.
Materi
ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusanindikator pencapaian kompetensi.
7. Menentukan metode pembelajaran yang akan
digunakan
Metode
pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat
indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan
dengan situasi dan kondisi peserta didik serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pada
bagian ini dituliskan semua metode yang akan digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung.
8. Merumuskan kegiatan pembelajaran.
Perumusan
kegiatan pembelajaran terdiri dari
a. Kegiatan pendahuluan
Pendahuluan
merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Kegiatan inti
Kegiatan inti
merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi. Pada kegiatan inti ini siswa mendapat fasilitas atau bantuan
untuk mengembangkan potensinya secara optimal.
c. Kegiatan akhir
Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran
yang dapat di lakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian
dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
9. Menentukan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar
Penentuan
sumber belajar didasarkan pada standar kometensi dan kompetensi dasar, serta
materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Pada
bagian ini dituliskan semua media/alat/bahan.sumber belajar yang digunakan
selama proses pembelajaran berlangsung.
10. Penilaian Hasil Belajar
Prosedur
dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar di sesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dasar-dasar
yang dipertimbangkan di dalam metodologi pendidikan agama Islam adalah: Tujuan
Pembelajaran, Peserta Didik, Bahan pelajaran, Fasilitas, Situasi, partisipasi,
guru, dan Kebaikan dan kelemahan metode.
B. Saran
Kami
selaku penulis makalah ini mengharapkan sekali adanya partisipasi, kereksian
dari teman - teman dan dengan telah tersusunnya makalah ini, mungkin kami mohon
maaf jika ada kesalahan dari pengetikan ataupun bahasa yang kurang baku, dengan
adanya koreksian dari teman – teman maupun dosen pengajar mudah – mudahan
makalah ini lebik baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Catherine Lewis. 2004. Does Lesson Study Have a
Future in the United States?. Online: http://www.sowi-online.de/journal/2004-1/lesson_lewis.htm
Mulyana, S. 2007. Lesson Study . Bandung:
LPMP-Jawa Barat.
Santrock, john W. 2004. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Usman, Basyiruddin., 2002, Metodologi
Pembelajaran Agama Islam, Jakarta : Ciputat Pers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar